Website Hit Counters
Speed Dating Flint

Senin, 26 April 2010

MAKANAN INDONESIA

Aceh

* Gulee Itik
* Timpan
* Gulee Kepala Ikan Rambeu
* Kanji Rumbi
* Gulee Sirip Hiu
* Mi Aceh
* Nasi Goreng Aceh
* Dalca
* Kare Kameng
* Ungkut Kayee
* Gulee Pliek U
* Nasi Gurih
* Pulut
* Tumis Eungket Sure
* Manok Boh Jantung
* Dedah Boh Itik
* Gulee Sie Reuboh
* I Boh Timun
* Kopi Sanger
* Rujak U' Groeh
* Boh Rom Rom
* Martabak Aceh
* Bubur Kanji Rumbi

Sumatera Utara

* Angsle
* Tuak
* Lemang
* Arsik
* Uyen
* Tok-tok
* Sambel hebi
* Roti Ketawa
* Bika Ambon
* Bolu gulung
* Lapis legit
* Kwetiau
* Pangsit
* Pok pia
* Pisang molen
* Saksang
* Tanggo-tanggo
* Mutiara Bagan Siapi-api
* Soto Medan
* Lappet
* Ombus-Ombus
* Sangsang
* Naniura
* Arsik
* Lomok-Lomok
* Kidu-Kidu
* Babi Panggang Karo
* Cipera
* Cimpa

Sumatera Barat

* Rendang
* Dendeng Balado
* Dendeng Batokok
* Gulai Joriang Batokok
* Gulai Paku
* Gulai Toco
* Pangek Masin
* Pangek Padeh atau Asam Padeh
* Kalio Dagiang
* Gulai Itiak
* Sambalado Tanak
* Gulai Banak
* Cancang
* Ikan Balado
* Ikan Baka
* Gulai Kambiang
* Soto padang
* Goreng Baluik
* Goreng Lauak
* Gulai Pucuak Ubi
* Gulai Cubadak
* Sate Padang
* Sate Pariaman
* Sate Padangpanjang
* Lontong Pitalah
* Lamang Tapai
* Katan Durian
* Katan Sarikayo
* Bubua Kampiun
* Bubua Kacang Padi
* Galamai
* Wajik
* Kipang Kacang
* Bareh Randang
* Rakik Maco
* Karupuak Balado
* Karupuak Sanjai
* Karupuak Jengkol/Joriang
* Palai Rinuak
* Pergedel Jaguang
* Pensi
* Sarabi
* Kue Putu
* Bika
* Sarang Balam
* Batiah
* Lamang Limo Kaum
* Dakak-Dakak Simabua
* Putu Padangpanjang
* Es Tebak
* Es Campua
* Teh Talua
* Sambal Ijo
* Ayam Pop
* Telor Balado
* Minyak Batanak
* Tolu-Tolu
* Sagon Bakar
* Gomok Bakar
* Ale-Ale
* Kalio Ayam
* Paru Goreng
* Gulai Kemumu
* Samouang
* Gulai Otak
* Ayam Bakar/Panggang
* Balado Bawal
* Daging Cuka Kering
* Sate Gadang

Jambi

* Tempoyak
* Bolu Kojo
* Bolu Musibah
* Sele Nenas
* Gelamai Perentak
* Panggang Ikan Mas
* Sambal Blacan
* Rendang Ayam

Sumatera Selatan
Peganan

* Burgo
* Bolu Lapis
* Bolu Kojo
* Bolu 8 Jam
* Bolu Lapis
* Engkak Ketan
* Celimpungan
* Empek-empek/pempek
* Empek-empek Kapal Selam
* Empek-empek Lenjer
* Empek-empek Lenggang
* Empek-empek Kulit
* Empek-empek Adaan
* Empek-empek Tahu
* Empek-empek Kerupuk
* Empek-empek Pistel
* Empek-empek Panggang
* Wajik Ketan
* Juadah Ketan
* Kerupuk
* Kemplang Goreng
* Kemplang Panggang
* Lempok Duren
* Tekwan
* Model
* Mi Celor
* Lepat Pisang
* Lakso
* Lenggang
* Maksuba
* Otak-Otak
* Srikayo
* Tekwan

Masakan

* Gulai Malbi
* Pindang Daging/Tulang
* Brengkes Udang
* Gangan Udang
* Gulai Tempoyak
* Brengkes
* Brengkes Tempoyak
* Ikan Pakasam
* Ikan Peda
* Ikan Rusip
* Pindang Ikan
* Ikan Pais
* Ikan Salai
* Pindang Salai
* Sayur Kasam
* Kluntup
* Pindang Jamur
* Sambal Goreng Campur
* Sambal Lingkung
* Sambal Kemang
* Sambal Kweni
* Sambal Mbacang
* Tempoyak
* Nasi Minyak
* Nasi Samin
* Nasi Lemak

Minuman

* Es Kacang Merah


Riau

* Asam Padeh Ikan Baung (Ikan Patin)
* Ayam Goreng Balado
* Tempe Goreng Balado
* Teri Masak Asam Padeh
* Teri Lado Mudo
* Gendar Ketan Hitam
* Bangket Durian
* Kue Bangket Jeruk Nipis
* Juice Jagung Manis
* Air Mata Pengantin
* Laksamana Mengamuk
* Lenggang
* Kue 8 Jam
* Pais Udang
* Sayur Kasam
* Kluntup
* Pindang Jamur
* Sambal Goreng Campur

Lampung

* Joglosemar
* Keripik Pisang

[sunting] Banten

* Taoge Goreng
* Emping
* Sate Bandeng
* otak-otak
* Nasi Sumsum
* Rabeg
* Jojorong
* Cuwer
* Gipang
* Apem Putih
* Keceprek Melinjo

DKI Jakarta

* Soto Betawi
* Kerak Telor
* Sop Kaki Kambing
* Pindang Serani
* Pecak Salak
* Sayur Gabus Pucung
* Pecak Gurame
* Pindang Serani
* Semur Jengkol
* Sayur Besan
* Gado-gado Boplo
* Es Doger
* Es Teler
* Telubuk Sayur
* Pesmo Gurami
* Talam Udang
* Begana
* Nasi Goreng Kambing
* Nasi Uduk
* Ketoprak
* Bubur Ayam Betawi
* Nasi Bukhari
* Lontong Sayur Khas Betawi
* Semur Terung Betawi
* Kroket
* Bir Pletok
* Rujak Bebeg
* Taoge Goreng
* Dodol Legit
* Emping
* Roti Buaya
* Asinan Jakarta
* Geplak
* Ongol-Ongol
* Gado-gado
* Kue Rangi
* Soto Mi
* Risoles
* Banding Bakar Marunda
* Capsay Petai
* Kimlo
* Marak
* Bagane
* Nasi Kebuli
* Sayur Bebanci
* Kue Pepe
* Semur Betawi
* Nasi Goreng Gila

Jawa Barat
Bandung-Priangan

* Karedok
* Soto Bandung
* Batagor
* Es Doger
* Empal Gentong
* Laksa Bogor
* Bakso kocok
* Lotek
* Serabi
* Uli Bakar
* Colenak
* Tahu Sumedang
* Combro
* Colenak
* Misro
* Mie Kocok
* Nasi Timbel
* Sayur Asem
* Pepes Jamur
* Gurame Bakar
* Jagung Bakar
* Pepes Ikan Mas
* Serabi Oncom
* Ladu
* Pisang molen
* Peuyeum
* Roti Unyil
* Cireng
* Soto Mie
* Toge Goreng Jasinga Bogor
* Asinan Sukasari
* Gepuk
* Sambel Oncom
* Sayur Asam Kacang Merah
* Bajigur
* Es Goyobod

* Bala-bala
* Gehu

Cirebon

* Sega Jamblang
* Sega Lengko
* Empal Gentong
* Tahu gejrot

Bogor

* Laksa
* Bir Kocok
* Serabi Bogor
* Tauge Goreng

Jawa Tengah

* Kota Bondowoso: Tape (Tapai)
* Kota Jember: Suwar-suwir
* Kota Kediri: Tahu
* Kota Lamongan: Tahu campur
* Kota Madiun: Pecel
* Kota Bojonegoro: Ledre ( kue / keripik pisang raja )
* Kota Pekalongan: Megono
* Kota Purwokerto: Mendoan

Semarang

* Lumpia/Lumpia Semarang, Tahu Pong, Tahu Gimbal

Banyumas

* Sroto Sokaraja
* Gethuk goreng
* Tempe mendoan
* Lanting
* Sate Ambal
* Jenang Jaket
* Nopya
* Mino

Slawi

* Tahu Pletok

Jepara

* Bangket
* Adon-adon coro
* Sop Udang
* Lontong Campur
* Horog-horog
* Es Cendol

Pesisir Utara

* Soto Kudus
* Soto Tegal
* Sate Tegal
* Soto Semarang
* Lumpia Semarang
* Taoto
* Pindang
* Garang Asem
* Nasi megono
* Nasi Grombyang
* Nasi Gandul
* Sego Goreng Babat Semarang
* Tahu Gimbal Semarang

Solo

* Nasi Liwet
* Ayam Areh
* Tempe Tahu Bacem
* Sayur Labu Siam
* Timlo
* Dawet
* Intip Goreng
* Usus Goreng
* Tengkleng
* Mi Toprak
* Nasi Tumpang
* Gempol Pleret
* Ampyang
* Serabi Notosuman
* Semar Mendem
* Kulit Ayam Goreng
* Sosis Solo
* Wedang Dongo
* Nasi Tumpang
* Soto Gading
* Sate Buntel
* Ampyang Kacang
* Karak
* Bebek Balap

YOGYAKARTA
* Gudeg
* Nasi Pecel
* Opor Ayam
* Tongseng
* Cabuk Rambak
* Jadah Bacem
* Rujak Degan
* Bacem Ayam
* Kipo
* Lontong Kikil
* Bakmoy
* Gado-Gado
* Bakmi Jawa
* Yangko
* Sagon Ala Kota Gede
* Bebek Kremes
* Tumpeng
* Mangut Lele
* Geplak
* Sate Kocor
* Selat
* Lumpia Trubus
* Jadah Manten
* Opor Telur
* Sambel Goreng Krecek
* Roti Jok
* Bakpia
* Pecel
* Legomoro
* Wajik
* Nasi kucing
* Mi Tektek
* Bakpia
* Trancam
* Sate Winong
* Tempe Gembus
* Sate Manis
* Mega Mendung
* Bakmi Godog
* Sambal Goreng Krecek Kacang Tolo
* Bebek Suwar-Suwir
* Beer Djawa
* Urap
* Tempe Benguk
* Mendut
* Getuk
* Dendeng Age
* Growol
* Nasi Goreng Magelang

Jawa Timur

* Rawon
* Bakso
* Sate Ayam
* Soto Lamongan
* Soto Kediri
* Tumpang
* Rujak Soto
* Rujak Cingur
* Pecel Madiun
* Lontong Balap
* Jenang Apel
* Semanggi
* Tahu Lontong
* Tahu campur
* Tahu Tek
* Soto Madura
* Gado Gado
* Sego Gobyos
* Bata Anget
* Pottre Nyellem
* Nom Aeng
* Pokak Syarifah
* Wedang Sekojo
* Lepet Jagung
* Nasi Krawu
* Nasi Blawu
* Rempih Danggur
* Tahu Wa
* Teh Jahe Keningar
* Tempe Penyet
* Sego Tempong
* Es Karet
* Nasi Becek
* Nasi Boranan
* Rujak Cingur
* Semanggi

Madura

* Gulai
* Ja'pe Ayam
* Massa'pote
* Pedda
* Manto Keponakan
* Gangsa
* Maghadip
* Musawaroh
* Putre Nyelem
* Nomoeng
* Klepon
* Podak
* Bakwan Malang
* Tahu Kediri
* Kue Dolar
* Sate

Bali
Makanan

* Ayam betutu
* Babi guling
* Bandot
* Be Kokak Mekuah
* Be Pasih mesambel matah
* Bebek betutu
* Berengkes
* Grangasem
* Jejeruk
* Jukut Urab
* Komoh
* Lawar
* Nasi Bubuh
* Nasi Tepeng
* Penyon
* Sate Kablet
* Sate Lilit
* Sate pentul
* Sate penyu
* Sate Tusuk
* Timbungan
* Nasi Jenggo
* Tum
* Urutan Tabanan

Jajanan

* Bubuh Sagu
* Bubuh Sumsum
* Bubuh Tuak
* Jaja Batun Duren
* Jaja Begina
* Jaja Bendu
* Jaja Bikang
* Jaja Engol
* Jaja Godoh
* Jaja Jongkok
* Jaja Ketimus
* Jaja Klepon
* Jaja Lak-Lak
* Jaja Sumping
* Jaja Tain Buati
* Jaja Uli misi Tape
* Jaja Wajik
* Kacang Rahayu
* Rujak Bulung
* Rujak Kuah Pindang
* Rujak Manis
* Rujak Tibah
* Salak Bali

SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH

Generasi Muda Indonesia Bila kita melihat deretan bendera yang dikibarkan dari berpuluh-puluh bangsa di atas tiang, maka terlintas di hati kita bahwa masing-masing warna atau gambar yang terdapat di dalamnya mengandung arti, nilai, dan kepribadian sendiri-sendiri, sesuai dengan riwayat bangsa masing-masing. Demikian pula dengan bendera merah putih bagi Bangsa Indonesia. Warna merah dan putih mempunyai arti yang sangat dalam, sebab kedua warna tersebut tidak begitu saja dipilih dengan cuma–cuma, melainkan melalui proses sejarah yang begitu panjang dalam perkembangan Bangsa Indonesia.

1. Menurut sejarah, Bangsa Indonesia memasuki wilayah Nusantara ketika terjadi perpindahan orang-orang Austronesia sekitar 6000 tahun yang lalu datang ke Indonesia Timur dan Barat melalui tanah Semenanjung dan Philipina. Pada zaman itu manusia memiliki cara penghormatan atau pemujaan terhadap matahari dan bulan. Matahari dianggap sebagai lambang warna merah dan bulan sebagai lambang warna putih. Zaman itu disebut juga zaman Aditya Candra. Aditya berarti matahari dan Candra berarti bulan. Penghormatan dan pemujaan tidak saja di kawasan Nusantara, namun juga di seluruh Kepulauan Austronesia, di Samudra Hindia, dan Pasifik.

Sekitar 4000 tahun yang lalu terjadi perpindahan kedua, yaitu masuknya orang Indonesia kuno dari Asia Tenggara dan kemudian berbaur dengan pendatang yang terlebih dahulu masuk ke Nusantara. Perpaduan dan pembauran inilah yang kemudian melahirkan turunan yang sekarang kita kenal sebagai Bangsa Indonesia.

Pada Zaman itu ada kepercayaan yang memuliakan zat hidup atau zat kesaktian bagi setiap makhluk hidup yaitu getah-getih. Getah-getih yang menjiwai segala apa yang hidup sebagai sumbernya berwarna merah dan putih. Getah tumbuh-tumbuhan berwarna putih dan getih (dalam Bahasa Jawa/Sunda) berarti darah berwarna merah, yaitu zat yang memberikan hidup bagi tumbuh-tumbuhan, manusia, dan hewan. Demikian kepercayaan yang terdapat di Kepulauan Austronesia dan Asia Tenggara.

2. Pada permulaan masehi selama 2 abad, rakyat di Kepulauan Nusantara mempunyai kepandaian membuat ukiran dan pahatan dari kayu, batu, dan lainnya, yang kemudian ditambah dengan kepandaian mendapat pengaruh dari kebudayaan Dong Song dalam membuat alat-alat dari logam terutama dari perunggu dan besi. Salah satu hasil yang terkenal ialah pembuatan gendering besar dari perunggu yang disebut nekara dan tersebar hampir di seluruh Nusantara. Di Pulau Bali gendering ini disebut Nekara Bulan Pajeng yang disimpan dalam pura. Pada nekara tersebut diantaranya terdapat lukisan orang menari dengan hiasan bendera dan umbul-umbul dari bulu burung. Demikian juga di Gunung Kidul sebelah selatan Yogyakarta terdapat kuburan berupa waruga dengan lukisan bendera merah putih berkibar di belakang seorang perwira menunggang kerbau, seperti yang terdapat di kaki Gunung Dompu.

Sejak kapan bangsa-bangsa di dunia mulai memakai bendera sebagai identitas bangsanya? Berdasarkan catatan sejarah dapat dikemukakan bahwa awal mula orang menggunakan bendera dimulai dengan memakai lencana atau emblem, kemudian berkembang menjadi tanda untuk kelompok atau satuan dalam bentuk kulit atau kain yang dapat berkibar dan mudah dilihat dari jauh. Berdasarkan penelitian akan hasil-hasil benda kuno ada petunjuk bahwa Bangsa Mesir telah menggunakan bendera pada kapal-kapalnya, yaitu sebagai batas dari satu wilayah yang telah dikuasainya dan dicatat dalam daftar. Demikian juga Bangsa Cina di zaman kaisar Chou tahun 1122 sebelum masehi.

Bendera itu terikat pada tongkat dan bagian puncaknya terdapat ukiran atau totem, di bawah totem inilah diikatkan sepotong kain yang merupakan dekorasi. Bentuk semacam itu didapati pada kebudayaan kuno yang terdapat di sekitar Laut Tengah. Hal itu diperkuat juga dengan adanya istilah bendera yang terdapat dalam kitab Injil. Bendera bagi raja tampak sangat jelas, sebab pada puncak tiang terdapat sebuah symbol dari kekuasaan dan penguasaan suatu wilayah taklukannya. Ukiran totem yang terdapat pada puncak atau tiang mempunyai arti magis yang ada hubungnnya dengan dewa-dewa. Sifat pokok bendera terbawa hingga sekarang ini.

Pada abad XIX tentara napoleon I dan II juga menggunakan bendera dengan memakai lambang garuda di puncak tiang. Perlu diingat bahwa tidak semua bendera mempunyai arti dan ada hubungannya dengan religi. Bangsa Punisia dan Yunani menggunakan bendera sangat sederhana yaitu untuk kepentingan perang atau menunjukkan kehadiran raja atau opsir, dan juga pejabat tinggi negara. Bendera Yunani umumnya terdiri dari sebuah tiang dengan kayu salib atau lintang yang pada puncaknya terdapat bulatan. Dikenal juga perkataan vaxillum (kain segi empat yang pinggirnya berwarna ungu, merah, atau biru) digantung pada kayu silang di atas tombak atau lembing.

Ada lagi yang dinamakan labarum yang merupakan kain sutra bersulam benang emas dan biasanya khusus dipakai untuk Raja Bangsa Inggris menggunakan bendera sejak abad VIII. Sampai abad pertengahan terdapat bendera yang menarik perhatian yaitu bendera “gunfano” yang dipakai Bangsa Germania, terdiri dari kain bergambar lencana pada ujung tombak, dan dari sinilah lahir bendera Prancis yang bernama “fonfano”.

Bangsa Viking hampir sama dengan itu, tetapi bergambar naga atau burung, dikibarkan sebagai tanda menang atau kalah dalam suatu pertempuran yang sedang berlangsung. Mengenai lambang-lambang yang menyertai bendera banyak juga corak ragamnya, seperti Bangsa Rumania pernah memakai lambang burung dari logam, dan Jerman kemudian memakai lambang burung garuda, sementara Jerman memakai bendera yang bersulam gambar ular naga.

Tata cara pengibaran dan pemasangan bendera setengah tiang sebagai tanda berkabung, kibaran bendera putih sebagai tanda menyerah (dalam peperangan) dan sebagai tanda damai rupanya pada saat itu sudah dikenal dan etika ini sampai sekarang masih digunakan oleh beberapa Negara di dunia.

3. Pada abad VII di Nusantara ini terdapat beberapa kerajaan. Di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau lainnya yang pada hakikatnya baru merupakan kerajaan dengan kekuasaan terbatas, satu sama lainnya belum mempunyai kesatuan wilayah. Baru pada abad VIII terdapat kerajaan yang wilayahnya meliputi seluruh Nusantara yaitu Kerajaan Sriwijaya yang berlangsung sampai abad XII. Salah satu peninggalannya adalah Candi Borobudur , dibangun pada tahun 824 Masehi dan pada salah satu dindingnya terdapat “pataka” di atas lukisan dengan tiga orang pengawal membawa bendera merah putih sedang berkibar. Kata dwaja atau pataka sangat lazim digunakan dalam kitab jawa kuno atau kitab Ramayana. Gambar pataka yang terdapat pada Candi Borobuur, oleh seorang pelukis berkebangsaan Jerman dilukiskan dengan warna merah putih. Pada Candi Prambanan di Jawa Tengah juga terdapat lukisan Hanoman terbakar ekornya yang melambangkan warna merah (api) dan warna putih pada bulu badannya. Hanoman = kera berbulu putih. Hal tersebut sebagai peninggalan sejarah di abad X yang telah mengenal warna merah dan putih.

Prabu Erlangga, digambarkan sedang mengendarai burung besar, yaitu Burung Garuda yang juga dikenal sebagau burung merah putih. Denikian juga pada tahun 898 sampai 910 Raja Balitung yang berkuasa untuk pertama kalinya menyebut dirinya sebagai gelar Garuda Muka, maka sejak masa itu warna merah putih maupun lambang Garuda telah mendapat tempat di hati Rakyat Indonesia.

4. Kerajaan Singosari berdiri pada tahun 1222 sampai 1292 setelah Kerajaan Kediri, mengalami kemunduran. Raja Jayakatwang dari Kediri saat melakukan pemberontakan melawan Kerajaan Singosari di bawah tampuk kekuasaan Raja Kertanegara sudah menggunakan bendera merah – putih , tepatnya sekitar tahun 1292. Pada saat itu tentara Singosari sedang dikirim ke Semenanjung Melayu atau Pamelayu. Jayakatwang mengatur siasat mengirimkan tentaranya dengan mengibarkan panji – panji berwarna merah putih dan gamelan kearah selatan Gunung Kawi. Pasukan inilah yang kemudian berhadapan dengan Pasukan Singosari, padahal pasukan Singosari yang terbaik dipusatkan untuk menghadang musuh di sekitar Gunung Penanggungan. Kejadian tersebut ditulis dalam suatu piagam yang lebih dikenal dengan nama Piagam Butak. Butak adalah nama gunung tempat ditemukannya piagam tersebut terletak di sebelah selatan Kota Mojokerto. Pasukan Singosari dipimpin oleh R. Wijaya dan Ardaraja (anak Jayakatwang dan menantu Kertanegara). R. Wijaya memperoleh hadiah sebidang tanah di Desa Tarik, 12 km sebelah timur Mojokerto. Berkibarlah warna merah – putih sebagai bendera pada tahun 1292 dalam Piagam Butak yang kemudian dikenal dengan piagam merah – putih, namun masih terdapat salinannya. Pada buku Paraton ditulis tentang Runtuhnya Singosari serta mulai dibukanya Kerajaan Majapahit dan pada zaman itu pula terjadinya perpaduan antara Ciwaisme dengan Budhisme.

5. Demikian perkembangan selanjutnya pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, menunjukkan bahwa putri Dara Jingga dan Dara Perak yang dibawa oleh tentara Pamelayu juga mangandung unsur warna merah dan putih (jingga=merah, dan perak=putih). Tempat raja Hayam Wuruk bersemayam, pada waktu itu keratonnya juga disebut sebagai keraton merah – putih, sebab tembok yang melingkari kerajaan itu terdiri dari batu bata merah dan lantainya diplester warna putih. Empu Prapanca pengarang buku Negarakertagama menceritakan tentang digunakannya warna merah – putih pada upacara kebesaran Raja Hayam Wuruk. Kereta pembesar – pembesar yang menghadiri pesta, banyak dihiasi merah – putih, seperti yang dikendarai oleh Putri raja Lasem. Kereta putri Daha digambari buah maja warna merah dengan dasar putih, maka dapat disimpulkan bahwa zaman Majapahit warna merah – putih sudah merupakan warna yang dianggap mulia dan diagungkan. Salah satu peninggalan Majapahit adalah cincin warna merah putih yang menurut ceritanya sabagai penghubung antara Majapahit dengan Mataram sebagai kelanjutan. Dalam Keraton Solo terdapat panji – panji peninggalan Kyai Ageng Tarub turunan Raja Brawijaya yaitu Raja Majapahit terakhir. Panji – panji tersebut berdasar kain putih dan bertuliskan arab jawa yang digaris atasnya warna merah. Hasil penelitian panitia kepujanggaan Yogyakarta berkesimpulan antara lain nama bendera itu adalah Gula Kelapa . dilihat dari warna merah dan putih. Gula warna merah artinya berani, dan kelapa warna putih artinya suci.

6. Di Sumatra Barat menurut sebuah tambo yang telah turun temurun hingga sekarang ini masih sering dikibarkan bendera dengan tiga warna, yaitu hitam mewakili golongan penghulu atau penjaga adat, kuning mewakili golongan alim ulama, sedangkan merah mewakili golongan hulu baling. Ketiga warna itu sebenarnya merupakan peninggalan Kerajaan Minang pada abad XIV yaitu Raja Adityawarman. Juga di Sulawesi di daerah Bone dan Sopeng dahulu dikenal Woromporang yang berwarna putih disertai dua umbul – umbul di kiri dan kanannya. Bendera tersebut tidak hanya berkibar di daratan, tetapi juga di samudera , di atas tiang armada Bugis yang terkenal. Bagi masyarakat Batak terdapat kebudayaan memakai ulos semacam kain yang khusus ditenun dengan motif tersendiri. Nenek moyang orang Batak menganggap ulos sebgai lambang yang akan mendatangkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta membawa arti khusus bagi yang menggunakannya. Dalam aliran animisme Batak dikenal dengan kepercayaan monotheisme yang bersifat primitive, bahwa kosmos merupakan kesatuan tritunggal, yaitu benua atas dilambangkan dengan warna merah dan benua bawah dilambangkan dengan warna hitam. Warna warna ketiga itu banyak kita jumpai pada barang-barang yang suci atau pada hiasan-hiasan rumah adat. Demikian pula pada ulos terdapat warna dasar yang tiga tadi yaitu hitam sebagai warna dasar sedangkan merah dan putihnya sebagai motif atau hiasannya. Di beberapa daerah di Nusantara ini terdapat kebiasaan yang hampir sama yaitu kebiasaan memakai selendang sebagai pelengkap pakaian kaum wanita. Ada kalanya pemakaian selendang itu ditentukan pemakaiannya pada setiap ada upacara – upacara, dan sebagian besar dari moti-motifnya berwarna merah dan putih.

7. Ketika terjadi perang Diponegoro pada tahun 1825-1830 di tengah – tengah pasukan Diponegoro yang beribu – ribu juga terlihat kibaran bendera merah – putih, demikian juga di lereng – lereng gunung dan desa - desa yang dikuasai Pangeran Diponegoro banyak terlihat kibaran bendera merah - putih. Ibarat gelombang samudera yang tak kunjung reda perjuangan Rakyat Indonesia sejak zaman Sriwijaya, Majapahit, putra – putra Indonesia yang dipimpin Sultan Agung dari Mataram, Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten, Sultan Hasanudin, Sisingamangaraja, Tuanku Imam Bonjol, Teuku Umar, Pangeran Antasari, Pattimura, Diponegoro dan banyak lagi putra Indonesia yang berjuang untuk mempertahankan kedaulatan bangsa, sekalipun pihak penjajah dan kekuatan asing lainnya berusaha menindasnya, namun semangat kebangsaan tidak terpadamkan.

Pada abad XX perjuangan Bangsa Indonesia makin terarah dan menyadari akan adanya persatuan dan kesatuan perjuangan menentang kekuatan asing, kesadaran berbangsa dan bernegara mulai menyatu dengan timbulnya gerakan kebangsaan Budi Utomo pada 1908 sebagai salah satu tonggak sejarah.

Kemudian pada tahun 1922 di Yogyakarta berdiri sebuah perguruan nasional Taman Siswa dibawah pimpinan Suwardi Suryaningrat. Perguruan itu telah mengibarkan bendera merah putih dengan latar dasar warna hijau yang tercantum dalam salah satu lagu antara lain : Dari Barat Sampai ke Timur, Pulau-pulau Indonesia, Nama Kamu Sangatlah Mashur Dilingkungi Merah-putih. Itulah makna bendera yang dikibarkan Perguruan Taman Siswa.

Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.

Para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia yang berada di Negeri Belanda pada 1922 juga telah mengibarkan bendera merah – putih yang di tengahnya bergambar kepala kerbau, pada kulit buku yang berjudul Indonesia Merdeka. Buku ini membawa pengaruh bangkitnya semangat kebangsaan untuk mencapai Indonesia Merdeka.

Demikian seterusnya pada tahun 1927 berdiri Partai Nasional Indonesia dibawah pimpinan Ir. Soekarno yang bertujuan mencapai kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia. Partai tersebut mengibarkan bendera merah putih yang di tengahnya bergambar banteng.

Kongres Pemuda pada tahun 1928 merupakan detik yang sangat bersejarah dengan lahirnya “Sumpah Pemuda”. Satu keputusan sejarah yang sangat berani dan tepat, karena kekuatan penjajah pada waktu itu selalu menindas segala kegiatan yang bersifat kebangsaan. Sumpah Pemuda tersebut adalah tidak lain merupakan tekad untuk bersatu, karena persatuan Indonesia merupakan pendorong ke arah tercapainya kemerdekaan. Semangat persatuan tergambar jelas dalam “Poetoesan Congres Pemoeda – Pemoeda Indonesia” yang berbunyi :

Pertama : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE

BERTOEMPAH DARAH YANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE

BERBANGSA YANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga : KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA

MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA

INDONESIA

Pada kongres tersebut untuk pertama kalinya digunakan hiasan merah – putih tanpa gambar atau tulisan, sebagai warna bendera kebangsaan dan untuk pertama kalinya pula diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Pada saat kongres pemuda berlangsung, suasana merah – putih telah berkibar di dada peserta, yang dibuktikan dengan panitia kongres mengenakan “kokarde” (semacam tanda panitia) dengan warna merah putih yang dipasang di dada kiri. Demikian juga pada anggota padvinder atau pandu yang ikut aktif dalam kongres menggunakan dasi berwarna merah – putih. Kegiatan pandu, suatu organisasi kepanduan yang bersifat nasional dan menunjukkan identitas kebangsaan dengan menggunakan dasi dan bendera merah – putih.

Perlu disadari bahwa Polisi Belanda (PID) termasuk Van der Plass tokohnya sangat ketat memperhatikan gerak – gerik peserta kongres, sehingga panitia sangat berhati-hati serta membatasi diri demi kelangsungan kongres. Suasana merah putih yang dibuat para pandu menyebabkan pemerintah penjajah melarang dilangsungkannya pawai pandu, khawatir pawai bisa berubah menjadi semacam penggalangan kekuatan massa.

Pengibaran Bendera Merah-putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilarang pada masa pendudukan Jepang, karena ia mengetahui pasti bahwa hal tersebut dapat membangkitkan semangat kebangsaan yang nantinya menuju pada kemerdekaan. Kemudian pada tahun 1944 lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah-putih diizinkan untuk berkibar lagi setelah kedudukan Jepang terdesak. Bahkan pada waktu itu pula dibentuk panitia yang bertugas menyelidiki lagu kebangsaan serta arti dan ukuran bendera merah-putih.

Detik-detik yang sangat bersejarah adalah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah pembacaan teks proklamasi, baru dikibarkan bendera merah-putih, yang kemudian disahkan pada 18 Agustus 1945. Bendera yang dikibarkan tersebut kemudian ditetapkan dengan nama Sang Saka Merah Putih.

Kemudian pada 29 September 1950 berkibarlah Sang Merah Putih di depan Gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsa Indonesia oleh badan dunia.

Bendera merah-putih mempunyai persamaan dengan bendera Kerajaan Monako, yaitu sebuah Negara kecil di bagian selatan Prancis, tapi masih ada perbedaannya. Bendera Kerajaan Monako di bagian tengah terdapat lambang kerajaan dan ukurannya dengan perbandingan 2,5 : 3, sedangkan bendera merah putih dengan perbandingan 2 : 3 (lebar 2 meter, panjang 3 meter) sesuai Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1958. Kerajaan Monako menggunakan bendera bukan sebagai lambang tertinggi karena merupakan sebuah kerajaan, sedangkan bagi Indonesia bendera merah putih merupakan lambang tertinggi.

NAMA -NAMA BENDERA INDONESIA

Nama bendera nasional

* Sang Saka Merah Putih (Indonesia)
* Stars and Stripes (Amerika Serikat)
* Union Jack (Britania Raya)
* Dannebrog (Denmark)
* Siniristilippu (Finlandia)
* Hinomaru (Jepang)
* Jalur Gemilang (Malaysia)
* Tricolore (Perancis)

BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia[1] dan bahasa persatuan bangsa Indonesia[2]. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia berposisi sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan.[3] Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.[4] Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,[5] sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

Kamis, 22 April 2010

IKLIM DI INDONESIA

Di Indonesia terdapat tiga jenis iklim yang mempengaruhi iklim di Indonesia, yaitu iklim musim (muson), iklim tropica (iklim panas), dan iklim laut.

Iklim Musim (Iklim Muson)

Iklim jenis ini sangat dipengaruhi oleh angin musiman yang berubah-ubah setiap periode tertentu. Biasanya satu periode perubahan angin muson adalah 6 bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis, yaitu Angin musim barat daya (Muson Barat) dan Angin musim timur laut (Muson Tumur). Angin muson barat bertiup sekitar bulan oktober hingga april yang basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan april hingga bulan oktober yang sifatnya kering yang mengakibatkan wilayah Indonesia mengalami musim kering/kemarau.

Iklim Tropis/Tropika (Iklim Panas)

Wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa otomatis akan mengalami iklim tropis yang bersifat panas dan hanya memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Umumnya wilayah Asia tenggara memiliki iklim tropis, sedangkan negara Eropa dan Amerika Utara mengalami iklim subtropis. Iklim tropis bersifat panas sehingga wilayah Indonesia panas yang mengundang banyak curah hujan atau Hujan Naik Tropika.

Iklim Laut

Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah laut mengakibatkan penguapan air laut menjadi udara yang lembab dan curah hujan yang tinggi.

Daftar Nama Lagu Daerah Musik Tradisional Khas Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Anak Kambing Saya berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Angin Mamiri berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Anju Ahu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Apuse berasal dari daerah / provinsi Papua
Lagu Ayam Den Lapeh berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Barek Solok berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Batanghari berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Bolelebo berasal dari daerah / provinsi Nusa Tenggara Barat
Lagu Bubuy Bulan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Bungong Jeumpa berasal dari daerah / provinsi NAD
Lagu Burung Tantina berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Butet berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Cik-Cik Periuk berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Barat
Lagu Cing Cangkeling berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Dago Inang Sarge berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Dayung Palinggam berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Dek Sangke berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Desaku berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Esa Mokan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Gambang Suling berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Gek Kepriye berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Goro-Gorone berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Gundul Pacul berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Haleleu Ala De Teang berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Fluhatee berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu llir-llir berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Indung-Indung berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Timur
Lagu Injit-Injit Semut berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Jali-Jali berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Jamuran berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Kabile-bile berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Kalayar berasal dari daerah / provinsi Kalimatan Tengah
Lagu Kambanglah Bungo berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Kampung nan Jauh Di Mato berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Ka Parak Tingga berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Keraban Sape berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
Lagu Keroncong Kemayoran berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Kicir-Kicir berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Kole-Kole berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Lalan Belek berasal dari daerah / provinsi Bengkulu
Lagu Lembah Alas berasal dari daerah / provinsi NAD
Lagu Lipang Lipangdang berasal dari daerah / provinsi Lampung
Lagu Lisoi berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Macep-cepetan berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Madedek Magambiri berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Malam Baiko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Mande-Mande berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Manuk Dadali berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Ma Rencong berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Mejangeran berasal dari daerah / provinsi Baii
Lagu Meriam Tomong berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Meyong-Meyong berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Moree berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Na Sonang Dohita Nadua berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Ngusak Asik berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Nuluya berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
Lagu 0 Ina Ni Keke berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Ole Sioh berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu 0 Re Re berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Orlen-Orlen berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu 0 Ulate berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Pai Mura Rame berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Pakarena berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Palu Lempong Pupoi berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
Lagu Panon Hideung berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Paris Barantai berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Peia Tawa-Tawa berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tenggara
Lagu Pileuleuyan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Pinang Muda berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Pitik Tukung berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Potong Bebek berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Putri Ayu berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Rambadia berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Rang Talu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Rasa Sayang-Sayange berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Ratu Anom berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Saputanga Bapuncu Ampat berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Sarinande berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Selendang Mayang berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Sengko-Sengko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Sepakat Segenap berasal dari daerah / provinsi DI Aceh
Lagu Sinanggar Tulo berasal dari daerah / provinsi Sumatera Utara
Lagu Sing Sing So berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Sinom berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Sipatokahan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Sitara Tillo berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Soleram berasal dari daerah / provinsi Riau
Lagu Surilang berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Suwe Ora Jamu berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tahanusangkara berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Tanduk Majeng berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
Lagu Tanase berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Tari Tanggai berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Tebe O Nana berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Tekate Dipanah berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tokecang berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Tondok Kadindangku berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tengah
Lagu Tope Gugu berasal dari daerah / provinsi SulawesiTengah
Lagu Tumpi Wayu berasal dari daerah / provinsi KalimantanTengah
Lagu Tutu Koda berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Yamko Rambe Yamko berasal dari daerah / provinsi Papua

Daftar Nama Lagu Daerah Musik Tradisional Khas Budaya Nasional - Kebudayaan Nusantara Indonesia

Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Anak Kambing Saya berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Angin Mamiri berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Anju Ahu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Apuse berasal dari daerah / provinsi Papua
Lagu Ayam Den Lapeh berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Barek Solok berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Batanghari berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Bolelebo berasal dari daerah / provinsi Nusa Tenggara Barat
Lagu Bubuy Bulan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Bungong Jeumpa berasal dari daerah / provinsi NAD
Lagu Burung Tantina berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Butet berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Cik-Cik Periuk berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Barat
Lagu Cing Cangkeling berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Dago Inang Sarge berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Dayung Palinggam berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Dek Sangke berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Desaku berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Esa Mokan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Gambang Suling berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Gek Kepriye berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Goro-Gorone berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Gundul Pacul berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Haleleu Ala De Teang berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Fluhatee berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu llir-llir berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Indung-Indung berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Timur
Lagu Injit-Injit Semut berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Jali-Jali berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Jamuran berasal dari daerah / provinsi Jawa Tengah
Lagu Kabile-bile berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Kalayar berasal dari daerah / provinsi Kalimatan Tengah
Lagu Kambanglah Bungo berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Kampung nan Jauh Di Mato berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Ka Parak Tingga berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Keraban Sape berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
Lagu Keroncong Kemayoran berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Kicir-Kicir berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Kole-Kole berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Lalan Belek berasal dari daerah / provinsi Bengkulu
Lagu Lembah Alas berasal dari daerah / provinsi NAD
Lagu Lipang Lipangdang berasal dari daerah / provinsi Lampung
Lagu Lisoi berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Macep-cepetan berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Madedek Magambiri berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Malam Baiko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Mande-Mande berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Manuk Dadali berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Ma Rencong berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Mejangeran berasal dari daerah / provinsi Baii
Lagu Meriam Tomong berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Meyong-Meyong berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Moree berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Na Sonang Dohita Nadua berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Ngusak Asik berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Nuluya berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
Lagu 0 Ina Ni Keke berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Ole Sioh berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu 0 Re Re berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Orlen-Orlen berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu 0 Ulate berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Pai Mura Rame berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Pakarena berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Selatan
Lagu Palu Lempong Pupoi berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Tengah
Lagu Panon Hideung berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Paris Barantai berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Peia Tawa-Tawa berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tenggara
Lagu Pileuleuyan berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Pinang Muda berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Pitik Tukung berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Potong Bebek berasal dari daerah / provinsi NTT
Lagu Putri Ayu berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Rambadia berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Rang Talu berasal dari daerah / provinsi Sumatra Barat
Lagu Rasa Sayang-Sayange berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Ratu Anom berasal dari daerah / provinsi Bali
Lagu Saputanga Bapuncu Ampat berasal dari daerah / provinsi Kalimantan Selatan
Lagu Sarinande berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Selendang Mayang berasal dari daerah / provinsi Jambi
Lagu Sengko-Sengko berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Sepakat Segenap berasal dari daerah / provinsi DI Aceh
Lagu Sinanggar Tulo berasal dari daerah / provinsi Sumatera Utara
Lagu Sing Sing So berasal dari daerah / provinsi Sumatra Utara
Lagu Sinom berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Sipatokahan berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Sitara Tillo berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Soleram berasal dari daerah / provinsi Riau
Lagu Surilang berasal dari daerah / provinsi DKI Jakarta
Lagu Suwe Ora Jamu berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tahanusangkara berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Utara
Lagu Tanduk Majeng berasal dari daerah / provinsi Jawa Timur
Lagu Tanase berasal dari daerah / provinsi Maluku
Lagu Tari Tanggai berasal dari daerah / provinsi Sumatra Selatan
Lagu Tebe O Nana berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Tekate Dipanah berasal dari daerah / provinsi DI Yogyakarta
Lagu Tokecang berasal dari daerah / provinsi Jawa Barat
Lagu Tondok Kadindangku berasal dari daerah / provinsi Sulawesi Tengah
Lagu Tope Gugu berasal dari daerah / provinsi SulawesiTengah
Lagu Tumpi Wayu berasal dari daerah / provinsi KalimantanTengah
Lagu Tutu Koda berasal dari daerah / provinsi NTB
Lagu Yamko Rambe Yamko berasal dari daerah / provinsi Papua

PENINGGALAN SEJARAH

PENINGGALAN SEJARAH
Banyak kota-kota di Indonesia yang meninggakan sejarah dan aset-aset budaya yang harus kita abadikan, Berikut adalah peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia:
Berikut adalah peninggalan-peninggalan sejarah yang ada di Indonesia:
A. Buku – Buku
1. Kitab Mahabarata, dikarang oleh Resi Wiyasa.
2. Kitab Ramayana, dikarang oleh Mpu Walmiki.
3. Arjuna Wiwaha, di karang oleh Mpu Kanwa (pada zaman kerajaan Airlangga, Kahuripan).
4. Kitab .Smaradahana, di karang oleh Mpu Darmaja (pada zaman Raja Kameswara I, Kediri.
5. Kitab Bharatayuda, dikarang oleh Mpu Sedah dan empu panuluh (pada jaman Raja Jaya Baya, Kediri).
6. Kitab Negarakertagama, dikarang oleh Mpu Prapanca (pada zaman Majapahit).
7. Kitab,Sotasoma, di karang oleh Mpu Tantular (pada zaman Majapahit).
B. Prasasti-Prasasti
1. Prasasti Muara Kaman, di tepi sungai Mahakam. Kalimantan Timur, tentang Kerajaan Kutai, didirikan kira-kira tahun 400 M
2. Prasasti Ciaruteun, di daerah Bogor, Jawa Barat.
3. Prasasti Kebon Kopi, di daerah Bogor, Jawa Barat.
4. Prasasti Jambu, di daerah Bogor, JawaBarat.
5. Prasasti Pasir Awi, di daerah Bogor, Jawa Barat.
6. Prasasti Muara Cianten, di daerah Bogor, Jawa Barat.
7. Prasasti Tugu, di daerah Bogor, JawaBarat.
8. Prasasti Lebak, di daerah Bogor.Jawa Barat.
9. (Dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 adalah prasasti-prasasti tentang Kerajaan Tarumanegara
10. Prasasti Kedukan Bukit (684 M), di dekat Palembang.
11. Prasasti Talang Tuo (684 M), di dekat Palembang.
12. Prasasti Telaga Batu, di dekat Palembang.
13. Prasasti Karang Berahi, di daerah Jambu Hulu.
14. Prasasti Palas Pasemah, di daerah Lampung selatan.
15. (Dari nomor 9 sampai dengan nomor 13 adalah prasasti-prasasti tentang kerajaan Sriwijaya).
16. Prasasti Dinoyo (760 M) dekat Malang, tentang kerajaan yang berpusat di Kanjuruhan.
17. Prasasti Canggal (732 M) dekat Magelang, tentang Kerajaan Mataram Hindu dengan Raja Sanjaya.
18. Prasasti Kalasan (778 M) dekat Yogyakarta, tentang Kerajaan Mataram Hindu dengan Raja Rakai Panangkaran.
19. Prasasti Kedu (907 M), dari Raja Blitung, Kerajaan Mataram Hindu.
C. Candi – Candi
1. Candi Muara Tikus : di Jambi.
2. Candi Gunung Wukir : di Magelang, Jawa Tengah.
3. Candi Kalasan : di Yogyakarta.
4. Candi Condong songo : di Semarang, Jawa Tengah
5. Candi Mendut : di Magelang, Jawa Tengah
6. Candi &borobudur : di Magelang, Jawa Tengah
7. Candi Sewu : di Magelang, Jawa Tengah.
8. Candi Pawon : di Magelang. Jawa Tengah
9. Candi Sari : di Magelang, Jawa Tengah.
10. Candi Ngawen : di Magelang, Jawa Tengah
11. Candi Dieng : di Jawa Tengah.
12. Candi Prambanan : di Klaten, Jawa Tengah
13. Candi Padas : di Tampak Siring, Bali.
14. Candi Kidal : di Malang, Jawa Timur.
15. Candi Singosari : di Malang, Jawa Timur.
16. Candi Jago : di Malang, Jawa Timur.
17. Candi Sumberjati : di Blitar, Jawa Timur.
18. Candi Penataran : di Blitar, Jawa Timur.
19. Candi Sawentar : di Blitar. Jawa Timur.
20. Candi Surawana: di Pare, Jawa Timur.
21. Candi Tigawangi : di Pare. Jawa Timur.
22. Candi Bajangratu : di Mojokerto, Jawa Timur.
23. Candi Tikus : di Mojokerto, Jawa Timur.
24. Candi Waringin Lawang : di Mojokerto, Jawa Timur
25. Candi Cangkuwang : di Jawa Barat.
26. Candi Berahu : di Mojokerto, Jawa Timur.
27. Candi Jabung : di Kraksan, Jawa Timur.
28. Candi Raja Jongrang : di Klaten, Jawa Tengah.
29. Candi Ijo : di Kalimantan Selatan
D. Arca – Arca
1. Arca Buddha : di Candi Mendut.
2. Arca Rara Junggrang : di Candi Prambanan.
3. Arca Ken Dedes : di Candi Singasari.
4. Arca Airlangga: di Candi Belahan.
5. Arca Kertajasa : sebagai Harihara.
6. ArcaTribhuwana : di Candi Arimbi.
7. Arca Suhita : dari Kerajaan Majapahit.
8. Arc Gajah Mada : dari Kerajaan Majapahit.
9. Arca Ken. Arok : dari Kerajaan Singasari.
10. Arca Kartanegara : dari kerajaan singasari
E. Keraton / Istana Raja
1. Keraton Susuhunan, di Surakarta.
2. Keraton Mangkunegaran, diSurakarta.
3. Keraton Kasultanan, di Yogyakarta.
4. Keraton Paku Alam, di Yogyakarta.
5. Keraton Kasepuhan, di Cirebon.
6. Kanoman, di Cirebon.
7. Karaton Maimun, di Medan.
8. Istana Raja Goa, di Sulawesi Selatan.
9. Istana Raja Khungkung, di Bali.
F. Bangunan Mesjid
1. Mesjid Raya, di Aceh, Daerah Istimewa Aceh.
2. Mesjid Demak, di Demak, Jawa Tengah.
3. Mesjid Banten, Jawa Barat.
4. Mesjid Katangka, di Katangka, Sulawesi selatan.
5. Mesjid Azisi, di langkakt. Sumatra Utara.
6. Mesjid Sunan Ampel, di Surabaya, Jawa timur.
7. Mesjid Sunan Giri, di Gresik Jawa Timur.
8. Mesjid Istiqlal, di Jakarta.
G. Makam-Makam Peninggalan Sejarah.
1. Makam Raja - raja demak Demak, di Demak, Jawa Tengah.
2. Makam Raja - raja Mataram. di Imogiri.
3. Makam Raja - raja Mangkunegara, - di istana Giri Tengah.
4. Makam Maulana Malik Ibrahim, di Gresik, Jawa timur.
5. Makam Sunan Giri, di Gresik, Jawa Timur.
6. Makam Sunan Ampel, di Surabaya Jawa Timur.
7. Makam Raja - raja Banten, di Banten. Jawa Barat.
8. Makam Sunan Gunung J ati, di Cirebon.
9. Makam Sunan Kalijaga, di Kadilangi Demak, Jawa Tengah.
10. Makam Raja - raja Bugis, di Watang Lamuru. Katangga, Sulawesi Selatan.
11. Makam Raja - raja Goa. di Katangga, Sulawesi Selatan.
12. Makam Malikus Saleh, di Aceh, Daerah Istimewa Aceh.
H. Benteng - Benteng Bersejarah
1. Benteng, Inang Bale : di Aceh, Daerah Istimewa Aceh.
2. Benteng, Bonjol : di Bonjol Sumatra Barat
3. Benteng Duurstede : di Saparua, Maluku.
4. Benteng Surason : di Banten, JawaBarat.
5. Benteng Jagaraga : di Bali
6. Benteng Kastilia : di Saparua Maluku
7. Benteng Marlbouegh : di Bangkulu
8. Benteng Sombaupu : di Sulawesi Selatan

NAMA MENTRI DI INDONESIA

Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II

1. Marsekal TNI Purn. Djoko Suyanto Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
2. Ir. Muhammad Hatta Radjasa Menko Bidang Perekonomian
3. Dr.R. Agung Laksono Menko Kesejahteraan Rakyat
4. Letjen TNI Purn. Sudi Silalahi Menteri Sekretaris Negara
5. Gamawan Fauzi Menteri Dalam Negeri
6. Dr. Raden Marty Muliana Natalegawa, M.Phil., B.Sc. Menteri Luar Negeri
7. Prof.Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.A.,M.Sc.,Ph.D. Menteri Pertahanan
8. Patrialis Akbar Menteri Hukum dan HAM
9. Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan
10. Darwin Zahedy Saleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral
11. Ir.M.S. Hidayat Menteri Perindustrian
12. Dr. Marie Elka Pangestu Menteri Perdagangan
13. Suswono Menteri Pertanian
14. Zukifli Hasan Menteri Kehutanan
15. Laksamana Madya Purn. Freddy Numberi Menteri Perhubungan
16. Dr.Ir. Fadel Muhammad Menteri Kelautan dan Perikanan
17. Muhaimin Iskandar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
18. Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.,H.E. Menteri Pekerjaan Umum
19. Endang Rahayu Setyaningsih Menteri Kesehatan
20. Prof.Dr.Ir. Mohammad Nuh Menteri Pendidikan Nasional
21. Salim Seggaf Al Jufri Menteri Sosial
22. Suryadharma Ali Menteri Agama
23. Jero Wacik Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
24. Tifatul Sembiring Menteri Komunikasi dan Informatika
25. Suharna Surapranata Menteri Riset dan Teknologi
26. Dr. Syarifuddin Hasan Menteri Negara Koperasi dan UKM
27. Gusti Muhammad Hatta Menteri Negara Lingkungan Hidup
28. Linda Amalia Sari, S.I.P. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
29. E.E. Mangindaan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi
30. Ahmad Helmi Faisal Zaini Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal
31. Prof.Dr. Armida S. Alisjahbana, S.E.,M.A. Meneg Perencanaan Pembangunan/Kepala BPPN
32. Dr. Mustafa Abubakar Menteri Negara BUMN
33. Suharso Monoarfa Menteri Perumahan Rakyat
34. Andi Mallarangeng Menteri Negara Pemuda dan Olahraga

PEJABAT SETINGKAT MENTERI

35. Jenderal TNI Djoko Santoso Panglima TNI
36. Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri. Kapolri
37. Hendarman Supanji Jaksa Agung
38. Gita Irawan Wirjawan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
39. Jenderal Pol. Purn. Sutanto Kepala Badan Intelijen Negara
40. Kuntoro Mangkusubroto Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan

FAUNA DI INDONESIA


Fauna Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang luas dan berbentuk kepulauan tropis[1]. Keanekaragaman yang tinggi ini disebabkan oleh Garis Wallace, membagi Indonesia menjadi dua area; zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh fauna Asia, dan zona zoogeografi Australasia, dipengaruhi oleh fauna Australia[2]. Pencampuran fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh ekosistem yang beragam diantaranya: pantai, bukit pasir, estuari, hutan bakau, dan terumbu karang.

Masalah ekologi yang muncul di Indonesia adalah proses industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tinggi, yang menyebabkan prioritas pemeliharaan lingkungan menjadi terpinggirkan[3]. Keadaan ini menjadi semakin buruk akibat aktivitas pembalakan liar, yang menyebabkan berkurangnya area hutan; sedangkan masalah lain, termasuk tingginya urbanisasi, polusi udara, manajemen sampah dan sistem pengolahan limbah juga berperan dalam perusakan hutan.

FLORA DI INDONESIA

Berikut ini adalah Daftar Flora Identitas Provinsi di Indonesia berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 tentang identitas flora masing-masing provinsi:

* DI Aceh (sekarang Nanggroe Aceh Darussalam) - Bunga Jeumpa (Michelia champaca)[1]

* Sumatera Utara - Kenanga (Cananga odorata)[2]

* Sumatera Barat - Pohon Andalas (Morus macroura)[3]

* Riau - Nibung (Oncosperma tigillarium)[4]

* Kepulauan Riau - Sirih (Piper betle)[5]

* Jambi - Pinang Merah (Cyrtostachys renda)[6]

* Sumatera Selatan - Duku (Lansium domesticum)[7]

* Bengkulu - Suweg Raksasa (Amorphophallus titanum)[8]

* Bangka Belitung - Nagasari (Palaquium rostratum)[9]

* Lampung - Bunga Ashar (Mirabilis jalapa)[10]

* Banten - Kokoleceran (Vatica bantamensis)[11]

* DKI Jakarta - Salak Condet (Salacca edulis)[12]

* Jawa Barat - Gandaria (Bouea macrophylla)[13]

* Jawa Tengah - Kantil (Michelia alba)[14]

* DI Yogyakarta - Kepel (Stelechocarpus burahol)[15]

* Jawa Timur - Sedap Malam (Polyanthes tuberosa)[16]

* Kalimantan Barat - Tengkawang Tungkul (Shorea stenoptera)[17]

* Kalimantan Selatan - Kasturi (Mangifera casturi)[18]

* Kalimantan Tengah - Tenggaring (Nephelium lappaceum)[19]

* Kalimantan Timur - Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)[20]

* Sulawesi Utara - Longusei (Ficus minahasae)[21]

* Gorontalo - Gofasa, Gupasa (Vitex cofassus)[22]

* Sulawesi Tengah - Eboni (Diospyros celebica)[23]

* Sulawesi Tenggara - Anggrek Serat (Dendrobium utile)[24]

* Sulawesi Barat - Cempaka hutan kasar (Elmerrillia ovalis)[25]

* Sulawesi Selatan - Lontar (Borassus flabellifer)[26]

* Bali - Majegau (Dysoxylum densiflorum)[27]

* Nusa Tenggara Barat - Ajan Kelicung (Diospyros macrophylla)[28]

* Nusa Tenggara Timur - Cendana (Santalum album)[29]

* Maluku - Anggrek Larat (Dendrobium phalaenopsis)[30]

* Maluku Utara - Cengkeh (Syzygium aromaticum)[31]

* Papua Barat - Matoa (Pometia pinnata)[32]

* Papua - Buah merah (Pandanus conoideus)[33]

* Bekas provinsi Timor Timur (Timor Leste) - Ampupu (Eucalyptus urophylla)

Sabtu, 17 April 2010

Sejarah Perumusan pancasila

Sejarah Perumusan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Rumusan-rumusan Pancasila

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :

* Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.[1]
* Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945. Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah :

* Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945
* Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945
* Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949
* Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950
* Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

[sunting] Hari Kesaktian Pancasila
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Gerakan 30 September

Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30 September (G30SPKI). Pemberontakan ini merupakan wujud usaha mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta. Namun berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka upaya tersebut mengalami kegagalan. Maka 30 September diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila, memperingati bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak tergantikan.
Pancasila
Kata Pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia berisi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesi

Indonesia Berprestasi

Indonesia Berprestasi

Indonesia Berprestasi adalah sebuah blog yang didedikasikan untuk tanah air Indonesia. Blog Indonesia Berprestasi akan mengulas segala prestasi bangsa Indonesia yang dapat menginspirasi. Perlu dipahami di sini, bahwa yang kami maksudkan dengan prestasi tidaklah sempit pada prestasi dalam perlombaan kawan! Kami tidak ingin menyempitkan makna! Di mata kami, prestasi itu sangat luas..

Prestasi itu ketika kamu menginspirasi orang lain, sekecil apa pun itu

Prestasi itu ketika kamu telah membantu meringankan beban hidup masyarakat sekitarmu, sekecil apa pun itu

Prestasi itu ketika kamu yang saat ini adalah lebih baik daripada kamu yang dahulu..

Karena itu, prestasi adalah milik kita semua, kawan! If there is a will..

Maka, kami, tim Indonesia Berprestasi dengan semangat tinggi meluncurkan blog ini. Diharapkan, dengan adanya blog ini dapat tercipta tidak hanya sebuah direktori prestasi dari bangsa Indonesia tapi lebih dalam lagi dapat menjadi sebuah multi level inspiration yang menumbuhkan kebanggaan serta keinginan kuat untuk dapat membantu pengembangan Indonesia.

Karena, kami yakin, rakyat Indonesia mampu!

Indonesia Berprestasi!

Share it and feel it!

** Jika ada kisah prestatif dan inspiratif dari pemuda/pemudi/anak/bangsa Indonesia yang hendak dibagikan, silakan mengirimkan e-mail ke: prestasi.indonesia@gmail.com. Tim Indonesia Berprestasi akan menseleksi tulisan Anda untuk ditampilkan di blog ini. Kami menerima tulisan dalam dua kategori, yakni Profil Prestatif (kisah orang-orang yang menginspirasi dalam kehidupan sehari-hari) dan Berita Prestatif (dapat berupa berita prestasi suatu insitutusi/individu dalam sebuah perlombaan atau berita kegiatan yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam memajukan masyarakat sekitarnya)

NAMA-NAMA STASIUN



Peron stasiun
Stasiun Balapan - Surakarta

Peron adalah tempat naik-turun para penumpang di stasiun, jadi peron adalah lantai pelataran tempat para penumpang naik-turun dan jalur rel melintas di stasiun. Sekarang ada dua macam konstruksi lantai peron, yaitu yang dibuat sebelum Perang Dunia II umumnya dengan lantai rendah; sedangkan bentuk kedua adalah yang dibangun setelah Proklamasi umumnya dengan lantai modifikasi yang ditinggikan. Dewasa in pada stasiun besar umumnya ada dua macam lantai peron, yang asli berlantai rendah dan yang telah disesuaikan dengan lantai tinggi. Memang pada waktu itu belum ada pemikiran peron tinggi yang memudahkan para penumpang naik-turun kereta. Di stasiun Tanah Abang, seperti halnya kebanykan stasiun kereta di jepang, para penumpang tidak dapat menyeberang jalur begitu saja, harus melalui jembatan penyeberangan (dalam hal stasiun Tanah Abang stasiun berada di atas jalur rel).

Peron baru atau peron tinggi (setelah proklamasi)
Stasiun Tanjung Priok

Sebagian dari peron lama kemudian dilakukan penyesuaian tinggi dengan kereta yang baru. Akibatnya terlihat ada dua ketinggian peron dewasa ini di stasiun besar, hal ini karena PT KAI ingin memberi pelayanan yang baik. Pada umumnya peron tinggi dimaksudkan untuk melayani para penumpang kelas Bisnis dan Eksekuif. Sebagai contoh, Stasiun Lempuyangan (Yogyakarta) atau Jebres (Solo) yang melayani kelas ekonomi tidak terdapat lantai tinggi. Namun di stasiun Tugu (Yogyakarta atau Solobalapan terlihat ada dua macam lantai yang tinggi (modikasi) dan lantai rendah (asli). Karena Stasiun Madiun misalnya melayani semua kelas, maka di sini terdapat 2 macam tinggi lantai peron. Pada stasiun antara Bogor dan Jakarta, yang umumnya dibangun belakang ini sudah mempunyai lantai peron tinggi. Stasiun Tanah Abang dibangun di atas jalur rel, sehingga penumpang kalau mau menyeberang jalur rel harus lewat lobi stasiun. Sedangkan Stasiun Gambir jalur rel berada di atas lobi stasiun.

Peron lama atau peron rendah (sebelum Perang Dunia II)
Stasiun Semarang Tawang

Kereta buatan sebelum tahun 1920 umumnya mempunyai tanngga untuk turun ke bawah. Sedangkan kereta buatan sebelum tahun 1941 mempunyai tangga di dalam. Karena pada umumnya stasiun didirikan sebelum Perang Dunia II, maka lantai peron sama dengan lantai stasiun. Akibatnya para penumpang akan sulit turun-naik dari peron lama yang rendah, sedangkan kereta yang beroperasi kini pada umumnya dibuat setelah tahun 1965 yang berlantai dengan tangga yang tinggi.

Pada peron lama, para penumpang dengan leluasa menyeberang dan melintas jalur rel, dan hal ini sangat berbahaya sekali bahwa para penumpang menjadi berbaur dengan kereta api.

NAMA-NAMA BANDARA

Daftar nama-nama bandara di indonesia dan dilengkapi dengan kode singkatannya yang dipakai di tiket pesawat. Bandar udara internasional memiliki 2 jenis penerbangan, yaitu penerbangan internasional dan penerbangan domestik.

Bandara Internasional

Jawa, Bali dan Nusa Tenggara

* CGK – Bandar Udara Soekarno-Hatta, Banten. Singkatan CGK merujuk kepada Cengkareng
* HLP – Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta
* SUB – Bandar Udara Juanda, Surabaya
* SOC – Bandar Udara Adisumarmo, Solo
* DPS – Bandar Udara Ngurah Rai, Denpasar, Bali
* JOG – Bandar Udara Adi Sucipto, Yogyakarta
* SRG – Bandar Udara Achmad Yani, Semarang
* BDO – Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung
* AMI – Bandar Udara Selaparang, Mataram

Sumatra

* MES – Bandar Udara Polonia, Medan
* BTH – Bandar Udara Hang Nadim, Batam
* TNJ – Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang atau – Bandar Udara Kijang, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (beroperasi mulai 29 Febuari 2007)
* PDG – Bandar Udara Minangkabau, Padang (beroperasi mulai 22 Juli)
* PLM – Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang
* PKU – Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru
* BTJ – Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh

Sulawesi

* UPG – Bandar Udara Hasanuddin, Makassar. Singkatan UPG merujuk kepada Ujung Pandang
* MDC – Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado
* PLW – Bandar Udara Mutiara, Palu

Kalimantan

* BPN – Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan
* PNK – Bandar Udara Supadio, Pontianak
* BDJ – Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin

Domestik

Jawa, Bali dan Nusa Tenggara

* ABU – Bandar Udara Haliwen, Atambua
* ARD – Bandar Udara Mali, Kalabahi
* BJW – Bandar Udara Padamaleda, Bajawa
* BMU – Bandar Udara Muhammad Salahuddin, Bima
* CBN – Bandar Udara Penggung, Cirebon
* CXP – Bandar Udara Tunggul Wulung, Cilacap
* ENE – Bandar Udara H Hasan Aroeboesman, Ende
* KOE – Bandar Udara El Tari, Kupang
* LBJ – Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo
* LKA – Bandar Udara Dewayangtana, Larantuka
* LWE – Bandar Udara Wunopito, Lewoleba
* MLG – Bandar Udara Abdul Rachman Saleh , Malang
* MOF – Bandar Udara Wai Oti, Maumere
* RTG – Bandar Udara Frans Sales Lega , Ruteng
* SAU – Bandar Udara Terdamu, Pulau Sawu
* SWQ – Bandar Udara Brangbiji, Sumbawa Besar
* TMC – Bandar Udara Tambolaka, Tambolaka
* TSY – Bandar Udara Wiridinata, Tasikmalaya
* WGP – Bandar Udara Mau Hau, Waingapu
* ??? – Bandar Udara Nusa Wiru, Ciamis
* ??? – Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep
* RTI – Bandar Udara Lekunik, Rote

Sumatra

* AEG – Bandar Udara Aek Godang, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara
* BKS – Bandar Udara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
* DJB – Bandar Udara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi
* DUM – Bandar Udara Pinang Kampai, Dumai
* GNS – Bandar Udara Binaka , Gunung Sitoli
* KRC – Bandar Udara Depati Parbo, Kerinci
* LSW – Bandar Udara Malikus Saleh, Lhokseumawe
* LSX – Bandar Udara Landeng Lhoksukon
* NTX – Bandar Udara Natuna Ranai, Natuna
* PGK – Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang
* RGT – Bandar Udara Japura, Rengat
* SBQ – Bandar Udara Pinang Sori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara
* SIQ – Bandar Udara Dabo , Singkep
* SIW – Bandar Udara Sibisa, Kabupaten Toba
* TJQ – Bandar Udara H. A. S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan
* TKG – Bandar Udara Radin Inten II, Bandar Lampung
* TPK – Bandar Udara Teuku Cut Ali, Tapaktuan
* ??? – Bandar Udara Sei Pakning, Bengkalis
* ??? – Bandar Udara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara
* SKL – Bandar Udara Syeikh Hamzah Fansury , Kabupaten Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam

Sulawesi

* PSJ – Bandar Udara Kasiguncu, Poso
* KDI – Bandar Udara Wolter Wonginsindi , Kendari
* GTO – Bandar Udara Jalaluddin, Gorontalo

Kalimantan

* TRK – Bandar Udara Juwata , Tarakan
* PKY – Bandar Udara Tjilik Riwut , Palangkaraya
* SQG – Bandar Udara Susilo, Sintang
* PSU – Bandar Udara Pangsuma, Putussibau
* SMQ – Bandar Udara H.Asan, Sampit
* PKN – Bandar Udara Iskandar,Pangkalanbuun
* KBU – Bandar Udara Stagen, Kotabaru
* TSX – Bandar Udara Tanjung Santan, Santan
* SRI – Bandar Udara Temindung, Samarinda
* ??? – Bandar Udara Tumbang Samba, Tumbang Samba

Maluku & Papua

* TTE – Bandar Udara Sultan Babullah, Ternate
* TIM – Bandar Udara Moses Kilangin, Timika
* AMQ – Bandar Udara Pattimura, Ambon
* MKW – Bandar Udara Rendani, Manokwari
* EWI – Bandar Udara Enarotali, Enarotali
* DJJ – Bandar Udara Sentani, Jayapura
* SOQ – Bandar Udara Jeffman, Sorong
* WMX – Bandar Udara Lembah Ballem, Wamena
* BIK – Bandar Udara Frans Kaisiepo, Biak
* MKQ – Bandar Udara Mopah, Merauke
* KNG – Bandar Udara Kaimana, Kaimana

Pangkalan militer

* PDG – Bandar Udara Tabing, Padang
* ??? – Bandar Udara Wiridinata, Tasikmalaya
* ??? – Bandar Udara Iswahyudi, Madiun
* ??? – Bandar Udara Atang Sendjaja, Bogor
* ??? – Bandar Udara Suryadarma Kalijati, Subang
* ??? – Bandar Udara Sulaiman Margahayu, Bandung
* ??? – Bandar Udara Sugiri Sukani Jatiwangi, Majalengka
* ??? – Bandar Udara Gorda Cikande, Serang

NAMA-NAMA TARIAN DAERAH

NAMA-NAMA TARIAN DAERAH


1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

* Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
* Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam

2. Tari-tarian Daerah Bali

* Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
* Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

* Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
* Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

* Tart Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
* Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara

5. Tari-tarian Daerah Jambi

* Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
* Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

* Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
* Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan memukau.

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah

* Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan menawan.
* Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa). Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

* Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu.
* Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

* Tarri Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi
* Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat

10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

* Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan untaian bunga.
* Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan wanita di persandingkan.

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

* Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.
* Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.

12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur

* Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung. Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.
* Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang gadis.

13. Tari-tarian Daerah Lampung.

* Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
* Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton Pulung.

14. Tari-tarian Daerah Maluku

* Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.
* Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

* Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.
* Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu “panas Pela” kesepakatan kampung untuk membangun.

16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

* Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.
* Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat. Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu itu.

17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

* Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan perisai.
* Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat danTengah

* Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi korban angi-angi (jejadian).
* Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawana, dan kegagahan rakyat Papua.

29. Tari-tarian Daerah Papua Timur

* Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati.
* Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah or¬ang meninggal karena kecelakaan.

20. Tari-tarian Daerah Riau

* Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
* Tori Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

* Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil mengikuti alunan lagu.
* Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan badannya sangat luwes.

22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

* Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu agung.
* Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.

23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara

* Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini berasal dari Buton.
* Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang menyentuh hati.

24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara

* Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.
* Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat

* Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sam.
* Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan, sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan lelaki terhadap wanita.

26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan

* Tari Tanggal, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran adat.
* Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

* Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas merupakan tari pergaulan.
* Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan ditarikan dalam suasana khusuk.

28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

* Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan gerak tari yang lembut.
* Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah gemulai
F. NAMA-NAMA LAGU DAERAH
1 Ampar - ampar Pisang : Papua
2 Anak Kambing Saya : Nusa Tenggara Barat
3 Angin Mamiri : Kalimantan Tengah
4 Anju Ahu : Sulawesi Tengah
5 Apuse : Sumatra Tengah
6 Ayam Den Lapeh : Jawa Barat
7 Barek Solok : DI Yogyakarta
8 Batanghari : NTB
9 Balelebo : Sumatra Selatan
10 Bubuy Bulan : Maluku
11 Bungong Jeumpa : Jawa Timur
12 Burung Tantina : Suatra Utara
13 Butet : DI Yogyakarta
14 Cik-cik Periuk : DKI Jakarta
15 Cing Cangkeling : Riau
16 Dago Inang Sarge : Sulawesi Utara
17 Dayung Palinggam : Sulawesi utara
18 Dek Sangke : Di Yogyakarta
19 Desaku : Sumatra Utara
20 EsaMokan : Sumatra Utara
21 Gambang Suling : DI Aceh
22 Gek Kepriye : Sumata Utara
23 Goro-gorone : Jambi
24 Gundul Pacul : Maluku
25 Haleleu Ala De Teang : Kalimantan Selatan
26 Huhatee : Bali
27 IIir-ilir : Maluku
28 Indung - indung : Sumatra Barat
29 Injit - injit Semut : Sumatra Utara
30 Jali-jali : Bali
31 Jamuran : NTT
32 Kabile-bile : DI Yogyakarta
33 Kalayar : DI Aceh
34 Kambanglah Bunga : Jambi
35 Kampung Nan Jauh di Mato : Jawa Barat
36 Ka Parak Tingga : Sulawesi Tengah
37 Keraban Sape : Kalimantan Sel
38 Keroncong Kemayoran : Jawa Barat
39 Kicir-kicir : Kal.Teng
40 Kole-kole : Sulawesi Selatan
41 Lalan Berek : NTB
42 Lembah Alas : Maluku
43 Lipang-lipangdang : NusaTenggara Bar
44 Lisoi : NusaTenggara Barat
45 Macep-cepetan : Maluku
46 Madedek Magambiri : Sulawesi Utara
47 Malam Baiko : Kalimantan Tengah
48 Mande-mande : Bali
49 Manuk Dadali : Sumatra Utara
50 Ma Rencong : Nusa Tenggara Barat
51 Mejangeran : Bali
52 Meriam Tomong : Sumatra Utara
53 Meyong-meyong : Bali
54 Moree : Sulawesi Selatar
55 Na Sonang Duhita Nadua : Jawa Barat
56 Ngusak Asik : Maluku
57 Nuluya : Sumatra Barat
58 Ina Ni Keke : Sumatra utara
59 Ole Sioh : Bali
60 Re Re : Sumatra Utara
61 Orlen-orlen : Lampung
62 Ulate : DI Aceh
63 Pai Mura Rame : Bengkulu
64 Pakarena : Maluku
65 Palu Lempong Pupoi : DKI Jakarta
66 Panon Hideung : DKI
67 Paras Barantai : Jawa Timur
68 Pelo Tawa - tawa : Sumatra Barat
69 Pileuleuyan : Sumatra Barat
70 Pinang Muda : Sumatra Barat
71 Piso Surit : Kalimantan Tengah
72 Pitik Tukung : Sumatra Selatan
73 Potong Bebek : Jawa Tengah
74 Putri Ayu : DKI Jakarta
75 Rambadia : Jambi
76 Rang Talu : Kalimantan Timur
77 Rasa Sayang-sayange : Jawa Tengah
78 Ratu Mom : Maluku
79 Saputangga Bapuncu Ampat : NTB
80 Sarinande : Jawa Tengah
81 Selendang Mayang : Maluku
82 Sengko-sengko : Jawa Tengah
83 Sepakat Segenap : Jawa Tengah
84 Sinanggar Tulo : Sulawesi Utara
85 Sing Sing So : NTT
86 Sinom : Sumatra Selatan
87 Sipatokahan : Sumumatra Barat
88 Sitara Tilo : Sumatra Barat
89 Soleram : Jawa Barat
90 Surilang : Kalimantan Timur
91 Suwe Ora Jamu : Utara
92 Tahunusangkara : Maluku
93 Tanduk Majeng : DI Aceh
94 Tanase : Jawa Barat
95 Tari Tanggai : NTB
96 Tebe O Nana : Jambi
97 Tekate Dipanah : Sumatra Barat
98 Tokecang : Sumatra Barat
99 Tondok Kadindangku : Papua
100 Tope Gugu : Sumatra Selatan
101 Tumpi Wayu : Sulawesi Selatan
102 Tutu Koda : NTT
103 Yamko Rame Yamko : Kalimantan Selatan

NAMA-NAMA SENI PERTUNJUKAN

NAMA-NAMA SENI PERTUNJUKAN
1 Banjet : Pertunjukan rakyat di daerah Jawa Barat bagian utara.
2 Kethoprak : Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dari sejarah atau babad zaman raja-raja dahulu.
3 Laes/rintren : Permainan rakyat yang mengandung unsur kegaiban di daerah Jawa Tengah.
4 Lengguk : Seperti rudat, di daerah Jawa Tengah.
5 Lenong : Seperti ludruk, hidup di daerah Jakarta.
6 Ludruk : Hidup di daerah Jawa Timur, ceritanya merupakan kejadian sehari-hari atau mengambil tokoh-tokoh tertentu.
7 Makyong : Pertunjukan rakyat di daerah Riau, pelakunya memakai topeng dan kuku buatan yang panjan.
8 Mamanda : Pertunjukan rakyat di daerah Kalimantan. lebih hanyak bersifat komedi.
9 Opak Alang : Kethoprak yang diiringi rebana, di Java Tengah bagian Utara.
10 Randai : Nyanyian yang disertai gerak tari dan silat dari daerah Sumatra Barat.
11 Reog : Dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Permainannya memakai topeng kepala macan. Di hiasi bulu-bulu merak, sering disertai dengan kuda kepang.
12 Rudat : Seni tari dan nyanyian yang diiringi bana, di daerah Jawa Barat. Lagu-lagunya berisi ajaran agama Istam.
13 Srandul : Seperti ketoprak, tetapi tebih sederhana, cukup dimainkan di halaman rumah, hidup di daerah Jawa Tengah.
14 Tarling : Seperti ludruk yang hidup di daerah Cirebon, Jawa Barat.
15 Wayang Golek : Hidup di daerah Jawa Tengah, dimainkan oleh seorang dalang.
16 Wayang Kulit : Hidup di daerah Jawa Tengah dimainkan oleh seorang dalang
17 Wayang orang : Hidup di daerah Jawa Tengah, ceritanya diambil dan Mahabarata atau Ramayana.

D. NAMA-NAMA SENJATA TRADISIONAL
1 DI Aceh : Pisau Belati. Senjata tradisional Papua yang terbuat dari tulang kaki burung kasuari dan bulunya menghiasi hulu belati tersebut.
2 Sumatra Utara : Parang ,Salawaku. Panjangnya 90 - 100 cm. sedangkan perisainya dihiasi dengan motif-mo¬tif yang melambangkan keberanian.
3 Sumatra Barat : Badik, merupakan senjata tradisional. Senjata lainnya adalah Peda, Sabel. dan Tombak.
4 Riau : Keris. Bentuknya berlekuk-lekuk seperti keris pada umumnya. Senjata lainnya pedang, tombak, lembing, dan sumpitan.
5 Jambi : Pasatimpo, berbentuk parang dan hulunya bengkok ke bawah.
6 Sumatra Selatan : Keris. Di Sulawesi Utara keris bentuknya lurus tanpa berlekuk-lekuk.
7 Lampung : Mandau, senjata yang berbentuk parang dengan panjang kira-kira 1/2 meter.
8 Bengkulu : Keris. Ukuran keris Kalimantan Selatan paling panjang 30 cm.
9 DKI Jakarta : Mandau. Senjata terkenal lainnya adalah Lunjuk Sumpit, Randu (sejenis tombak), dan perisai.
10 Jawa Barat : Mandau. Mandau yang dipakai berperang dilengkapi dengan perisai yang disebut Kelikit.
11 JawaTengah : Sundu. Senjata ini yang umumnya dipakai penduduk di NTT. Senjata lainnya adalah Saweo, Pisau, dan Kampak.
12 DI Yogyakarta : Keris. Ada berbagai jenis keris di Nusa Tenggar Barat, misalnya Sampari dan Sondi. Di Lombok sondi ini bernama Grantim
13 Jawa Timur : Keris. Selain sebagai senjata untuk membela diri, keris dapat mewakili seseorang dalam suatu undangan pernikahan.
14 Bali : Clurit. Senjata sejenis arit yang mengerikan. Selain itu ada Sondre, Kodi, dan Tombak.
15 Nusa Tenggara Barat : Keris. Di Yogyakarta senjata tersebut merupakan senjata tradisional. Keris-keris itu diberi pula gelar gelar kehormatan seperti Kanjeng Kyai Plered, Kanjeng Kyai Kopek, Kanjeng Kyai Ageng Baru dan sebagainya.
16 Nusa Tenggara Timor : Keris. Di daerah Jawa Tengah senjata tersebut mendapat tempat penting dalam kehidupan masyarakatnya. Keris dapat menunjukka kedudukan seseorang dalam mayarakat.
17 Kalimantan Barat : Kujang. Senjata tradisional Jawa Barat. Pada mata kujang terdapal 1- 5 lobang. Senjata lainnya adalah Keris Kirompang, Keris Kidongkol, dan Golok.
18 Kalimantan Tengah : Badik. Merupakan senjata tradisional masyarak Jakarta. Parang atau golok banyak digunakan oleh para pendekar.
19 Kalimantan Selatan : Keris. Keris yang dianggap keramat atau pemberani panjangnya 13 jari. Selain itu ada Kuduk, dan Rudus.
20 Kalimantan Timur : Keris. Senjata Lampung yang terkenal adalah Terapang Selain itu ada Penduk, Payan, Beladau, dan Badik.
21 Sulawesi Utara : Keris. Senjata tradisional Sumatra Selatan yang berlekuk dengan jumlah ganjil. misalnya berlekuk 7,9, atau 13.
22 Sulawesi Tengah : Keris wilahan yang berlekuk-lekuk. Sedangkan keris yang bentuknya lurus dinamakan Badik Tumbuk Lada.
23 Sulawesi Tenggara : Pedang Janawi. Pedang ini biasanya di pakai, dipakao oleh panglima perang sadangkan prajuritnya memakai klewang.
24 Sulawesi Selatan : Karih, merupakan senjata tradisional berupa senjata tikam. Selain itu ada Ruduih, dan lading.
25 Maluku : Piso Surit, Pio Gaja Dompak, dan Hujur. Piso Surit, adalah sejenis belati dan merupakan senjata tradisional di Tanah Karo.
26 Papua : Rencong, Selain rencong, ada Pedang Daun tebu, Oom Ngom. dan Reudeuh.

NAMA-NAMA RUMAH ADAT INDONESIA

NAMA-NAMA RUMAH ADAT
1 Provinsi DI Aceh.
Rumah Adat Aceh berbentuk panggung. Mempunyai 3 serambi yaitu Seuramue Keu (serambi depan), Rumah Inong (serambi tengah), dan Seurarnoe Likot (serambi belakang). Selain itu ada rumah berupa lumbung padi yang dinamakan Krong Pade atau Berandang.
2.Provinsi Sumatra Utara
Rumah adat Sumatra Utara Jahu ba1on, sebuah rumah pertemuan keluarga besar. Berbentuk pangung dan ruang atas untuk tempat tinggal. Pada ruang ini tak ada kamar-kamar dan biasanya 8 keluarga tinggal bersama-sama. Tempat tidur lebih tinggi dari d
3.Provinsi Sumatra Barat
Rumah adat untuk tempat tinggal di Sumatra Barat adalah Rumah Gadang. Rumah tersebut dapat dikenali dari tonjalan atapnya yang mencuat ke atas yang bermakna menjurus kepada Yang Maha Esa. Tonjolan itu di namakan gojong yang banyaknya 4-7 4. Provinsi Riau
Rumah adat di daerah Riau bernama Selaso Jatuh Kembar. Ruangan rumah ini terdiri dari ruangan besar untuk tempat tidur. ruangan bersila, anjungan dan dapur. Rumah adat ini dilengkapi pula dengan Balai Adat yang dipergunakan untuk pertemuan dan musyawarah adat.
5 Provinsi Jambi
Rumah adat Jambi dinamakan Rumah Panggung dengan model kajang lako, merupakan rumah tinggai yang terbagi dalam 8 ruangan. Ruang Jogan, Serambi depan. Serambi dalam. kamar Amben melintang. Serambi belakang, ruang Laren. ruang Garang. ruang Tengganai.
6.Provinsi Sumatra Selatan.
Rumah adat Sumatra Selatan bernama Rumah Limas. Merupakan rumah panggung berjenjang lima dengan bermakna Lima Emas. yaitu keagungan, rukun dan damai, sopan santun, aman dan subur, sertamakmur dan sejahtera.
7.Provinsi Lampung
Rumah adat di Lampung ialah Rumah Sesat, yang digunakan untuk musyawarah tertinggi antara marga-marga. Jambal Agung atau Lorong Agung adalah nama tangga menuju Rumah Sesat.
8.Provinsi Bengkulu
Nama rumah adat daerah Bengkulu adalah Rumah Rakyat, terdiri 3 kamar yaitu : kamar orang tua, kamar gadis, dan kamar bujang. Kolong bawahnya untuk menyimpan kayu dapur dan barang lainnya.
9.Provinsi DKl. lakarta
Rumah tradisional khas Jakarta dinamakan Rumuh Kebaya. Atapnya berbcntuk. Joglo. Pembagian ruangannya, serambi depan disebut Paseban. Dindingnya tcrbuat dari panil-panil yang dapat dibuka-huka dan digeser-geser ketepi. Hal ini dimaksudkan untuk ruangan yang lebiih luas. Bila suatu waktu di adakan acara selamatan atau hajatan.
10. Provinsi Jawa Barat
Keroton Kasepuhan Cirebon merupakan model rumah adat Jawa Barat. Keraton ini terdiri 4 ruangan. Jinem atau pendopo, Pringgodani, ruang Probayasa, dan ruang Panembahan.
11. Provinsi Jawa Tengah
Padepokan Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan induk istana Mangkunegaran di Surakarta. Rumah penduduk dan keraton di Jawa Tengah umumnya terdiri atas 3 ruangan. Pendopo. Pringgitan, dan Dalem.
13.Provinsi DI Yogyakarta
Bangsal Kencono Kraton Yogyakarta merupakan sebuah bangunan Pendopo model rumah adat daerah Yogyakarta. Di depan Bangsal Kencono terdapat dua patung batu Gupolo yang memegang gada (sejenis alat pemukul ).
14.Provinsi Jawa Timur
Model rumah adat Jawa Timur Rumah Situbondo yang mendapat pengaruh dari rumah Madura. Rumah itu tidak meniliki pintu belakang dan tanpa kamar-kamar pula. Serambi depan tempat menerima tamu laki-laki dan tamu perempuan diterima di serambi belakang. Mereka masuk dari samping rumah.
15.Provinsi Bali.
Gapura Candi merupakan pintu masuk rumah adat di Bali. Balai Bengang adalah tempat istirahat, dan Balai Wantikan adalah tempat adu ayam atau pagelalaran kesenian. Kori Agung adalah pinto masuk pada waktu upacara besar dan Kori Babetelan merupakan pintu masuk untuk keperluan keluarga.

16. Provinsi Nusa Tenggara Barat

Istona Sultan Sumbawa merupakan model rumah adat daerah Nusa Tenggara Barat. Bangunan tersebut berlantai tiga, lerhuat dari kayu jati dan beratap strap. Lantai bawah tempat pengawalan. Lantai kedua, tempat kediaman sultan dan permaesuri. Sedangkan disediakan untuk para putri dan keluarga lainnya.

17.Provinsi Kalimantan Timur

Rumah adat daerah Nusa Tenggara Timur adalah Rumah Musalak. Rumah itu berbentuk panggung dan di bawahnya terdapat balai panjang tempat menerima tamu. Tiang-tiangnya berdiri pada landasan batu besar, sehingga tidak perlu di tanam dalam tanah.

18.Propinsi Kalimantan Barat

Model rumah adat kalimantan Barat yang berbentuk panggung. Bagian kolongnya tidak di pergunakan, karena tanahnya berawa-rawa. Pada kiri kanan rumah terdapat kamar-kamar dan di tengahnya merupakan ruang upacara dan pertemuan. Bangunan tersebut terbuat dari kayau dan atapnya dari sirap.

19.Provinsi Kalimantan Tengah

Rumah adat kalimantan Tengah dinamakan Rumah Betang. Rumah itu panjang, bawahkolongnya di gunakan untuk bertenun dan menumbuk padi. Satu bangunan rumah di huni oleh kurang lebih 20 kepala keluarga.

20.Provinsi Kalimantan Selatan

Rumah adat Kalimantan Selatan disebut Rumah Bubungan Tinggi. Bagian depan rumah berfungsi sebagai teras yang dinamakan Pelatar: Rumah ini merupakan rumah panggung dan dibawahnya untuk menyimpan padi dan sebagainya.

21.Provinsi Kalimanta Timur

Rumah Lamin adalah rumah adat suku Dayak Kenyah. Rumah Itu berbentuk panggung setinggi 3 meter dan dihuni oleh 25 – 30 kepala keluarga. Halaman rumah dihiasi oleh patung-patung Blontang, menggambarkan dewa-dewa sebagai penjaga rumah atau kampung.

22.Provinsi Sulawesi Utara

Rumah adat Sulawesi Utara ialah Rumah Pewaris, Rumah ini mempunyei ruang tamu, ruang keluarga dan kamar-kamar. Di kanan-kiri rumah terdapat tangga, tangga sebelah kanan untuk memasuki rumah. sedang untuk keluar rumah menuruni tangga yang sebelah kiri.

22. Provinsi Sulawesi Tengah

Rumah adat Sulawesi Tengah adalah Rumah Tambi. Rumah tersebut berbentuk panggung dan atapnya sekaligus berfungsi sebagai dinding Tangga untuk naik terbuat dan batang kayu bulat dan atap rumah terbuatdari daun rumbia atau bambu di belah dua.

24. Provinsi Sulawesi Tenggara

Rumah adat Sulawesi Tenggara disebut juga Malige. Bangunan tersebut berbentuk panggung terdiri dari tiga lantai. Pada kiri kanan lantai dua da ruang tempat penenun kain yang di sebut bate

25. Provinsi Sulawesi Selatan

Rumah adat orang Toraja di Sulawesi Selatan adalah Tongkonan. Kolong rumah itu berupa kandang kerbau belang atau Tedong Bonga. Dii depan rumah tersusun tanduk-tanduk kerbau, sebagai lambang pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar-besaran. Tongkonan tcrdiri 3 ruangan. ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.

26. Provinsi Maluku

Rumah adat Maluku dinamakan Bailo, dipakai untuk pertemuan, musyawarah dan upacara yang di sebut seniri negeri. Rumah tersebut merupakan panggung. Atapnya besar dan tinggi terbuat dari daun rumbia, sedang dindingnya dari tangkai rumbia, yang di sebut gaba-gaba

27. Provinsi Papua

Rumah adat daerah Papua, suku Dani adalah Honai, Rumah tersebut terdiri dari dua lantai terdiri dua lantai, lantai pertama sebagai tempaat tidur dan lantai dua untuk tempat bersantai, dan tempat makan. Hunai berbentuk jamur dengan ketinggian sekitar 4 meter.